Tuesday, June 5, 2012

MERELY THINKING VI


Setiap orang, saya yakin, pasti ingin menjadi lebih sukses dari orang lain. Hari ini menggunakan sepeda, besok maunya bisa menggunakan sepeda motor, besoknya lagi mobil, besoknya mobil yang lebih banyak rodanya…truk mungkin? Apapun namanya, perubahan itu pasti diharapkan lebih baik.

Mungkin menjadi seorang pengusaha mungkin bukanlah impian setiap orang, tapi untuk menjadi Kaya saya yakin pasti semua orang menginginkannya.
Untuk menjadi seorang kaya (menurut pakar-pakar yang memang telah terbukti menjadi kaya dengan melalui perjuangannya) ternyata tidak sesulit yang (khususnya) seperti yang kita bayangkan.

Banyak orang berpikir, bahwa untuk menjadi sukses (menjadi kaya), tentu dapat diperoleh jika dapat membuka suatu usaha besar yang akan sangat membutuhkan modal yang besar, hingga timbul istilah yang sedikit berbau sarkasme, “ yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah anak”.

Benarkah demikian?
Apakah pengertian modal memang hanya seperti itu?
Banyak orang hanya  menerjemahkan modal itu hanya sebagai benda yang dapat dilihat dan dihitung saja.
Malah lebih ekstrim lagi, ada yang mengatakan, pokoknya uang! Padahal ada faktor lain yang lebih penting yang merupakan sumber modal utama dari seorang entrepreneur, yaitu

Harus mempunyai kemauan/ keinginan
Tekad yang bulat
Keberanian mengambil peluang.
Jangan cengeng dan tahan banting.

Tapi bagaimana jika gagal terus?
Jawabannya mudah :
seseorang yang pandai tidak akan terjebak pada kegagalan yang sama.
Keberhasilan mengatasi kegagalan mengantarkan dia mendekati puncak sukses.

:maaf iklan bentar..kopi nya habis...hahahaahaha
hayooo lanjut :D


Kembali ke topik di otak saya....!! 

Apa yang anda cari di dunia ini? 

Bermacam-macam jawaban sudah saya dapatkan...memang beraneka ragam..ada ragam musik,,ragam irama,,hahahaha apa sebenarnya yang saya cari??? penasaran?mari kita bikin panjang kisah ini dengan basa-basinya..hehehehehe (saya adalah seorang penulis yang akan membuat anda tidak hanya sekedar jadi pembaca,,tapi penonton,,bahkan mungkin juga membuat anda sebagai tokoh utamanya)

tarik nafaaaaasss...buang,,tarik lagiii..... kenttuuutt..heheheheseruput kopi dulu...seddaaappp :D

btw,,saya belum mandi lhoo..hahahahaha (gak penting). 


lanjut..



Saya tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia. bahkan kita semua..!Jadi seandainya saya ditanya "apa yg saya cari di dunia", maka sama saja anda menanyakan sebuah pertanyaan yang lucu.Kecuali, saya memang menyengajakan diri untuk kesini.
Padahal, saya sampai sini adalah karena dilatarbelakangi oleh kehendak "yang bikin hidup".
Dan bukan kehendak saya sendiri.
Parahnya lagi, secara default saya harus bisa mengerti apa tujuan Dia menaruh saya di sini.

Mencari adalah sebuah kegiatan untuk menemukan sesuatu.
Sementara menemukan mempunyai derajat yang lebih tinggi, karena dalam menemukan ada sebuah"tujuan" yang lebih jelas akan apa yang ingin dia dapatkan.
mungkin anda tau kalimat ini"Aku cinta untuk dikenal, karena itu aku ciptakan makhluk agar Aku diketahui.." 
ada yg bilang kalimat itu adalah ego primitif tuhan (ahhh lagi-lagi tentang orang lain..kenali diri sendiri dulu :D)...

Nakal bukan? Setelah "sembarangan" menaruhku disini Dia justru ingin ditemukan.
Namun kenapa mesti risau? Bukankah memang inilah hidup? Sebuah prosesi untuk petak-umpet dengan kesejatian?
Manusia hidup harus ada tujuan.
salah satunya, membuat tubuh sendiri dengan cara yang benar, untuk dapat menjalani putaran hidup demi putaran hidup. Kepercayaan yang terbaik adalah tahu diri sendiri dan didapat dari dalam diri sendiri, bukan modal buku dan cerita.

Bila sesudah tahu diri sendiri dengan benar maka secara bertahap akan tahu alam semesta ini dan yang tertinggi SANG PENCIPTA, kalo Tuhan, Allah Swt, pengikutnya selalu gagal membuktikan dengan baik, karena manusia itu selalu organ tubuhnya sama, maka cara penggunaannya saja salah dan contohnya salah, maka tidak ada bukti otentiknya.
JANGAN HANYA tahu agama yang ada embel embel dibelakangnya, agama titik titik, itu pasti modalnya buku dan ini yang tidak Baik. AGAMA YA AGAMA SAJA. JADI AGAMA YANG BENAR adalah AGAMA YANG BER ISI TENTANG KEMAMPUAN MANUSIA, dan saat ini ada, selalu ditutupi dengan cara yang dilihat kasat mata, yaitu menyembah patung dengan hio, tapi biasanya disitu ada manusia yang memiliki kemampuan yang baik, dan bagi yang jeli maka akan mendapatkannya, jumlahnya tidak banyak.
Janganlah hanya tahu mengasah tubuh sendiri hanya sepotong saja, dihati saja, itu keliru, seluruh tubuh harus diasah hingga dapat kemampuannya yang sangat tinggi dan sempurna sebagai manusia.
Kalo modalnya pikiran dalam mengenal diri sendiri tentu hasilnya tidak akan baik.

Manusia normal akan percaya bila MELIHAT MERASAKAN dan BERTEMU DENGAN OBYEKNYA, dimanapun kapanpun, gabungkan dengan APA YANG ADA DIDALAM TUBUH MANUSIA NORMAL SANGATLAH LENGKAP, jadi selalu otentik, bukan percaya buta.
KENALI DIRI SENDIRI DULU SEBAGAI MANUSIA yang selalu hidup pada intinya, bukan pada tokoh, melalui putaran hidup demi putaran hidup maka akan tahu inti hidupnya dan salah satu tugas hidup adalah membuat tubuh sendiri dengan cara yang alami, dengan contoh petani yang selalu mampu menanam berulang kali.
Hindari ajaran yang bermodal nama tokoh masa lalu dan bermodal buku serta cerita, itu tidak baik bagi manusia normal, justru cara itu mencari pengikut agar manusia terjerumus ke jalan yang salah, cara itu tidak pernah berhasil untuk tahu diri sendiri sebagai manusia, tanpa alat bantu, yang bersumber dari dalam diri sendiri.

hahahahahahahaahahaha

keennna deh...saya 78% pikiran anda hilang sejenak saat membaca tulisan diatas :Dsantai aja kawan..sebenarnya inti dari tulisan ini tidak akan sepanjang dan selama waktu yg anda butuhkan untuk membaca semua di atas...itu cuma pengalihan hahahahaha


saya ingatkan lagi..!!

topiknya adalah:





Apa yang saya cari di dunia ini...?

dan jawabannya adalah  
























Tidak ada.





Saya tidak berniat "mencari" apapun. Karena saya hanya ingin "menemukan".

Menemukan alasan-Nya mengirim saya kesini.
Menemukan apa yang menjadi teka-tekinya.
Dan menemukan apa yang Dia sembunyikan.

Hanya percaya, bahwa apapun yang Dia lakukan -seperti menaruhku disini-, adalah karena cinta. Itu saja..

Dan tujuan akhir dari hidup bukan kebahagiaan,kesempurnaan,kebebasan,ataupun apalah itu..tapi akhir dari hidup adalah...
































."MATI"

No comments:

Post a Comment